Sabtu, 16 Januari 2010

मेंगामती बेर्बगाई जेनिस बहन पंगन (सेरेअलिया दान क्कांग-kacangan)

BAB I
PENDAHUUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan bahan pangan pangan diperlukan sepanjang masa sebagai hubungan pokok manusia sebelum sandang dan papan. Keadaan demikian dapat dirunut sejak jaman primitive, pada masa ini manusia dalam memperoleh pangan menempuh cara berladang berpindah-pindah. Pada waktu itu, melimpahnya hasil pangan hanyalah bersifat sementara, bahkan dapat dikatakan jarang sekali dialami.
Tuntutan bahan pangan oleh manusia semakin hari semakin meningkat, baik jumlah maupun mutunya. Dipihak lain produktifitas tanaman pertanian waktunya sangat terbatas, terbatasi oleh musim atau keberadaan alam sehingga produksinya hanya dapat diperoleh pada waktu tertentu saja. Namun diberbagai pihak mungkin dapat dikelompokkan komoditas berdasarkan jenis, pola respirasi maupun komposisi kimia yang sebelumnya dapat merugikan produksi atau yang menghasilkan.
Oleh karena itu berbagai jenis bahan pangan ini perlu diidentifikasi sifat – sifat, morfologi dan fisiologi dimana dilihat atau diamati dari sifat fisik, daya tahan, sifat biologis dan sifat kimiawi serta mengklasifikasikan bahan pangan berdasarkan jenisnya serta dengan menentukan jenis klimaterik dan non klimaterik




A. Tujuan
Adapun beberapa tujuan dalam praktek mengklafikasikan berbagai bahan pangan yaitu
1) Menambah wawasan berpikir dalam dunia usaha atau dunia industri
2) Mengelompokan bahan pangan berdasarkan kesamaan jenisnya (kesamaan sifat)
3) Untuk membedakan sifat fisik serealia dan kacang – kacangan
4) Mampu mengelompokan bahan pangan berdasarkan daya tahannya
5) Mampu menklasifikasi bahan pangan berdasarkan pola respirasi yaitu kedalam kelompok klimaterik dan non klimaterik











BAB II
DASAR TEORI

A. Sifat Hasil Pertanian
Hasil pertanian merupakan produk dari budidaya suatu jenis tanama. Prouk ini siap dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia maupun hewan. Masing – masing bahan hasil pertanian mempunyai sifat atau karakter yang berlainan satu sama lain. Sifat – sifat dari bahan hasil pertanian yang penting meliputi fisik, biologis dan kimiawi.
1) Fisik
Sifat fisik bahan berhubungan erat dengan struktur dan penampilan bahan. Bahan hasil pertanian umumnya berupa masa yang keadaannya relatife lunak dan mengandung air dalam jumlah yang cukup tinggi sehingga bersifat labil. Sebagian produk pertanian akan menampakan penampilan fisik yang tetap baik meskipun bahan telah dikeringkan dan sebagian lagi sifat fisiknya akan berubah. Sifat fisik bahan merupakan cirri khas dari suatu produk pertanian yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen.
2) Biologis
Bahan hasil pertanian dapat di pandang sebagai massa yang memiliki sifat kehidupan. Meskipun dipetik atau dipisahkan dai induknya, hasil pertanian masih dapat melanjutkan perubahan. Perubahan yang terjadi berupa proses pertumbuhan lanjutan dan proses fisoilogis lainnya. Hasil pertanian yang akan dimanfaatkan manusia pada umumya berupa organ perbanyakan tanaman. Oleh karena itu, pantaslah jika bahan tersebut memiliki sifat kehidupan yang sewaktu – waktu dapat muncul atau sama sekali tidak dapat muncul oleh karena suatu hal.


3) Kimiawi (nilai gizi)
Hasil pertanian secara kimiawi tersusun atas komponen – komponen penting, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Senyawa-senyawa tersebut dijadikan sebagai sumber energy dan pemmbangun sel bagi tubuh manusia maupunhewan. Oleh karena itu , sangat diharapkan bahan hasil pertanian tetap dapat mempertahankan isi kandungannya sampai bahan dikonsumsi.

B. Bedasarkan Daya Tahan
Dari berbagai jenis bahan pangan adapun berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilannya suatu usaha diantaranya dari kuat tidaknya suatu jenis bahan pangan dimana dapat diihat dari proses penyimpanan yakni sangat mudah rusak lama penyimpanan ± 7 hari yang kadar airnya tinggi berupa hewani dan sayur – sayuran, mudah rusak lama penyimpanannya ± 2 (minggu) yang kadar airnya sedang contohya ; buah – buahan dan umbi – umbian serta sedikit mudah rusak yang lama penyimpanannya ± 1 tahun contohnya berupa jenis serealia dan kacang – kacangan.






BAB III
ALAT DAN BAHAN
A. Alat – Alat
1. Menklasifikasikan bahan pangan berdasarkan Jenisnya
Ada beberapa jenis alat yang digunakan alam memilih bahan berdasarkan jenisnya yaitu : wadah (baskom)
2. Struktur dan sifat – sifat fisik serealia dan kacang - kacangan
Adapun alat – alat yang digunakan dalam pengamatan dari berbagai bahan pangan berupa serealia dan kacang – kacangan yakni ;
a. Micrometer/ jangka sorong fungsinya ; untuk mengukur panjang, lebar dan tebal dari masing – masing bahan pangan tersebut.
b. Timbangan fungsinya untuk menimbang berbagai bahan serealia dan kacang – kacangan
3. Klasifikasi bahan pangan berdasarkan daya tahan (kemudahan rusak)
Alat – alat yang digunakan dalam pengamatan berbagai bahan pangan yakni :
• Wadah
4. Sifat Fisik buah dan sayur
• Penggaris
• Jangka sorong
• Timbangan
5. Sifat fisik umbi – umbian
• Penggaris
• Timbangan
• pisau
6. sifat Fisik Ikan
• baki plastik
• ember plastik


B. Bahan
1. Klasifikasi bahan pangan berdasarkan jeninya
Bahan – bahan yang digunakan sebagai hasil pengamatan yaitu ; beras ikan mas, bayam, telur, kedelai, singkong, kangkung, jeruk, jagung dan wortel.
2. Struktur dan sifat – sifat fisik serealia dan kacang – kacangan
Bahan yang digunakan sebagai hasil pengamatan yaitu sebagai berikut : beras, kacang kedelai dan kacang hijau
3. Klasifikasi bahan pangan berdasarkan daya tahan (kemudahan rusak)
Bahan yang digunakan sebagai hasil pengamatan yaitu sebagai berikut ; beras, singkong, ikan mas segar, pepaya, tomat, kedelai dan pisang
4. Sifat Fisik buah dan sayur
Bahan – bahannya sebagai berikut ; jambu biji, papaya, tomat, kol, wortel, daun singkong, kacang panjang, toge
5. Sifat fisik umbi – umbian
Bahan - bahannya ; Ubi kayu, Ubi jalar dan Kentang
6. Sifat fisik ikan
Bahan – bahannya : Ikan hidup dan ikan mati
7. Klasifikasi bahan hasil pertanian berdasarkan pola respirasi
Bahan – bahan yang telah diklasifikasikan anatara lain sebagai berikut
o Pepaya
o Pisang
o Alpukat












BAB IV
PROSEDUR ATAU LANGKAH KERJA
A. Klasifikasi Bahan pangan Berdasarkan Jenisnya
1. Memperhatikan berbagai jenis bahan pangan
2. Mengelompokan bahan pangan berdasarkan jenisnya
3. Menyalin hasil pengelompokan dan menyebut jenis- jenis ari berbagai kelompok
B. Struktur dan sifat – sifat fisik serealia dan kacang-kacangan
1. Mengenal berbagai bahan pangan berupa serealia dan kacang– kacangan
2. Mengamati warna dan sturuktur/ bentuk dari bahan pangan serealia dan kacang – kacangan
3. Mengukur bahan pangan serealia dan kacang – kacangan menggunakan micrometer atau jangka sorong
4. Melakukan penimbangan dari berbagai bahan pangan berupa serealia dan kacang – kacangan menggunakan timbangan
C. Klasifikasi bahan pangan berdasarkan daya tahan (kemudahan rusak)
1. mengamati kenampakan fisik (warna, tekstur, aroma), diatas meja selama 5 menit.
2. Mencatat perubahan yang terjadi pada saat diamati (setelah 5 menit).
3. Mengelompokan bahan – bahan berdasarkan daya tahannya.
D. Sifat Fisik buah dan sayur
1. Mengamati warna, aroma dan kenampakan umum semua bahan yang disediakan (penampakan umum, misalnya kilap, berduri, keriput dll). Khusus untuk buah melakukan pencicipan untuk mengetahui rasanya dan mencatat hasil pengamatan dan pencicipan termasuk cacat atau penyimpangan.
2. Megamati bentuk gambar dan memberikan keterangan
E. Sifat fisik umbi – umbian
1. Menggambar masing – masing jenis umbi secara utuh
2. Mengukur diameter atau tebal msaing-masing jenis umbi dengan menggunakan penggaris
3. Melakukan penimbangan masing – masing jenis umbi engan menggunakan timbangan.
4. Melakukan pengamatan terhadap kekerasan bahan secara subyektifdengan cara dipiit
5. Mengamati warna kulit dan daging umbi dari masing – masing jenis
6. Mengamati perubahan warna yang terjadi setelah daging umbi diiris
F. Sifat Fisik Ikan
Mengamati warna, keadaan mata, kulit, tekstur, sisik, insang, dan aroma dari masing – masing ikan.
G. Klasifikasi Bahan Hasil Pertanian Berdasarkan Pola Respirasi
1. mengamati bahan – bahan berupa buah- buahan setelah menit ke 5 tentang kenampakan fisik yang meliputi kematangan, warna, rasa dan tekstur.
2. mengklasifikasikan buah – buahan dari tigkat kematangan, warna, rasa dan tekstur.
3. mengelompokkan buah – buahan tersebut kedalam kelompok klimakterik dan non klimakterik.
























BAB V
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Bahan Pangan Berdasarkan Jenisnya
1) Ciri – ciri dari masing-masing kelompok bahan pangan
a. Serealia
Tanaman serealia termasuk tanaman semusim dan struktur dan bentuknya semak - semakkan (rumput - rumputan) dimana kandungan gizi lebih tinggi terutama karbohidart dengan ciri – cirinya sebagai berikut :
1. struktur tumbuhnya berupa semak – semak (gramineae),
2. kulit biji yang disebut sekam
3. warnanya putih merah dan kuning atau tergantung dari varietasnya
4. bentuk atau struktur biji lonjong (padi) dan ceper (jagung)
5. permukaan bijinya halus, kasar dan keras.
b. Kacang – kacangan
Kacang – kacangan merupakan tanaman herbal dan tanaman merambat, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Warna biji hijau (kacang hijau), Coklat muda (kedelai)
2. Permukaan kulit biji halus, licin, (kedelai) dan berbulu (kacang hijau)
3. Bentuk atau struktur bulat (kedelai), berbentuk kubus (kacang hijau)
4. Bakal buahnya berpolong
c. Umbi-umbian
1. Memiliki dua lapisan kulit luar dan kulit bagian dalam dan dikuti dengan lapisan kambiun dan daging umbi (ubi kayu)
2. Warna daging ; putih (ubi kayu), kuning (ubi jalar dan kentang)
3. Warna kulit bervariasi
4. Bentuknya tidak seragam baik ubi kayu, kentang maupun ubi jalar
5. Rasa ada yang pahi dan ada yang manis.
d. Sayur – sayuran
1. Warnanya bervariasi baik dari batang, polong maupun daunnya
2. Rasanya manis, agak manis dan pahit
3. Bentuknya berbeda – beda ada yang berpolong, biji, batang, buah dan lain sebagainya.
e. Telur
1. Bentuk : bulat, lonjong
2. Ukuran : bervariasi
3. Kulit telur : keras, berkapur.
f. Ikan
1. bertulang belakang, bersirip, badan ditutupi sirip (disebut ikan)
2. Bentuk dan ukuran : simetris (kepala, badan dan ekor)
3. Bentuk : peluru terpedo (salem, tuna), panah (ikan parang), pipih (ikan tambak)dan seperti ular (belut).
4. Warna : bermaca-macam, disebabkan oleh zat warna kromatofor yang terdapat pada sel-sel dermis.

2) Pengelompokan bahan pangan yang dibakukan di Indonesia
Adapun berbagai jenis bahan pangan yang dapat diklasifikasikan sebagi berikut :
 Serealia ; beras
 Kacang – kacangan ; kacang panjang, kacang kedelai, kacang hijau
 Umbi – umbian ; kentang, ubi kayu dan ubi jalar
 Sayur – sayuran ; daun singkong, kangkung, bayam, tomat, kol, wortel, dan toge
 Buah – buahan; alpukat, pisang, papaya, jambu biji
 Telur ; telur ayam
 Ikan ; ikan mas
Bahan pangan perlu dikelompokan sehingga dapat mengetahui berbagai jenis berdasarkan daya tahan, sifat fisik serta mana yang tergolong klimaterik dan non klimaterik.
B. Struktur dan sifat – sifat fisik serealia dan kacang-kacangan
1) Hasil / data pengamatan
No Nama Bahan Pangan Jenis pengamatan
warna Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm) Berat (gram)
1. Beras Putih 0.68 0,12 O,13 4
2. Kacang Hijau Hijau 0,72 0,32 0,11 8
3. Kedelai Coklat muda 0,6 0,6 0,36 15

2) Gambaran umum dari sifat – sifat fisik serealia dan kacang – kacangan
a) Serealia
Biji – biji serealia tergolong dari keluarga rumput – rumputan (gramineae) yang kaya akan karbohidrat, struktur biji terdiri dari sekam dedak benih dan endosperm dan dengan proses respirasi berlanjut setelah di panen yang mengakibatkan metabolisme KH dan lemak menghasikan CO₂, H₂O dan panas.
Contohnya seperti padi, jagung, gandum, sorgum dan lain – lain.
b) Kacang – kacangan
Jenis kacang – kacangan terdiri dari kulit, biji lembaga dan keeping biji atau kotiledon. Biji tanaman ini tidak tahan terhadap genangan air sehingga dapat ditanam pada akhir musim kemarau. Sering diketahui bahwa kacang hijau memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, memiliki sumber protein, berserat, rendahnya lemak, mengandung mineral esensial : besi, kalsium, kalium.



3) Persamaan sifat – sifat fisik dari serealia
Serealia (beras)
Bentuk : bentuk dari bahan serealia (beras) ini lonjong dengan ukuran diameter dimana panjang, lebar, tebal serta dengan berat yang berbeda – beda. Warna : pada umumnya beras berwarna putih. Rasa : bahan pangan ini dapat dirasakan aroma yang harum. Oleh karena itu bahan serealia dengan sifat fisik yang cepat merapuh dimana dimana dapat diproses sebagai bahan jai dan lain sebagainya.
4) Persamaan sifat - sifat fisik antara – antar kacang hijau dan kacang kedelai
Kacang – kacangan
1. Kacang hijau
Bentuk : kacang hijau bijinya berbentuk balok dengan berdiameter dari panjang, lebar,tebal serta dengan berat per 100 biji yang ukuranya tidak sama. Warna : warna biji kacang hijau ini tidak jauh berbeda dengan nama karena merupakan keturunan dari gennya. Rasa : kacang hijau dapat dirasakan dengan cara penciuman yang denga aromaya sedap dirasakan. Sehingga jenis dari kacang hijau yang telah diamati ini memiliki struktur dan sifat fisik dimana proses pengolahannya lebih mudah.
2. Kacang kedelai
Bentuk : biji kedelai bentuknya sama seperti bulat telur dengan diameter yang masing – masing ukuran dimana panjang, lebar, tebal serta dengan berat per 100 biji yang berbeda tidak sama. Warna : biji kacang kedelai berwarna coklat muda. Rasa : dapat dirasakan aromanya apabila dicium.
Dari kedua jenis kacang – kacangan yang telah diamati dapat disimpulkan bahwa memiliki sifat – sifat fisik yang tidak sama sifat fisik dari bahan pangan ini cepat merapuh.
C. Klasifikasi bahan pangan berdasarkan daya tahan (kemudahan rusak)
a. Hasil / Data Pengamatan
No Nama Bahan Warna Tekstur Aroma
Menit ke - 5 Menit ke - 5 Menit ke - 5
1 Beras putih Halus, keras Bau sekam
2 singkong Coklat(luar) putih (dalam) Kasar, keras Khas singkong
3. Ikan mas segar Hitam kekuning-kuningan Kasar, lembek Segar/amis
4 Pepaya Hijau (luar) kuning kemerah-merahan Halus, keras Khas pepaya
5 Tomat orange Halus, lembek Khas tomat
6 Kedelai Coklat muda Halus, keras apek
7 Pisang Kuning (luar) putih (dalam) Halu, lembek Harum pisang
8 Sawi hijau Hijau Halus,lembek
9 Ubi jalar Coklat muda Kasar, keras Khas ubi jalar

Adapun berbagi jenis bahan pangan yang mengalami perubahan setelah diamati yaitu dari warna, tekstur dan aroma tetapi perubahan tersebut tidak semuanya melainkan beberapa jenis bahan pangan saja. Perubahan – perubahan ini tidak merugikan karena mungkin adanya proses penguraian setelah dibuka atau diris akibat iklim dan cuaca
Macam – macam bahan pangan yang mengalami perubahan Ada beberapa jenis bahan pangan yang mengalami perubahan yakni berupa ubi jalar, sawi hijau, papaya dan pisang.

b. Kelompok bahan pangan berdasarkan kemudahan kerusakan
 Buah – buahan dan sayur – sayuran
Jenis bahan pangan ini termasuk memiliki kandungan air yang tinggi sehingga dapat digolongakan menjadi bahan pangan yang mudah rusak dan dapat dikira-kirakan bertahan selama 1-7 hari. Oleh karena itu setelah bahan berbagai jenis bahan pangan diamati ternyata dapat menunjukan ciri-ciri sebagai berikut
Buah – buahan : terjadinya perubahan warna setelah 5 menit yaitu jenis buah – buahan berupa pisang dan papaya yang sudah matang, bentuknya tidak berubah dan mengalami perubahan yang mencolok yaitu aromanya.
 Serealia dan kacang – kacangan
Serealia dan kacang-kacangan merupakan tanaman semusim. Bahan pangan ini sangat dibutuhkan oleh manusia guna memenuhi kebutuhan hiupnya. Karakteristik dari serealia dan kacang – kacangan ini hampir sama tetapi berbeda dalam warna , bentuk dan aromanya. Tetapi dilihat dari daya tahannya (proses penyimpanan) sama yakni sekitar 5 – 18 bulan karena memiliki kadar air yang rendah sehingga bahan pangan ini tergolong sedikit mudah rusak.
 Umbi – umbian
Umbi – umbian merupakan bahan pangan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan berupa bahan jadi atau bahan setengah jadi, contoh, bahan jadi berupa singkong goreng dan bahan stengah jadi berupa singkong yang telah dikeringkan. Bahan pangan umbi –umbian memiliki kadar airnya yang sedang sehingga dapat disimpan dengan daya tahannya ± 3 minggu dan ketika bahan pangan ini diamati ternyata mengalami perubahan warna dan aroma.

D. Sifat Fisik Buah dan Sayur
a) Tabel data/hasil pengamatan
No Nama Bahan Pangan Jenis Pengamatam
Warna Aroma Rasa Brt (grm) Pjg (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm) Keker.
1 Pepaya Luar (hijau) dalam (merah) Wangi pepaya Manis 24,5 4 16 2,5 Lembek
2 Pisang Luar (kuning) dalam (putih) Wangi Manis 59 12 3,5 2,5 Lembek
3 Tomat Merah Wangi segar Asam 24,5 4,5 4,5 4 Lembek
4 Kol Putih kehijauan Beraroma kol Agak manis 24,9 15 12 7 Gurih
6 Wortel Orange Beraroma wortel Agak manis 22 7,5 3 3 Keras
7 Daun singkong Hijau Wangi daun - 3,8 - - - Lembut
8 Kacang panjang hijau Beraroma kacag panjang - 13,6 46 0,8 0,8 Agak keras
9 Toge Putih Aroma toge - 0,1 5,5 0,5 0,5 empuk

b) Perbedaan kenampakan fisik buah dan sayur
Kenampakan fisik secara umum elip/ kebulat – bulatan, sedangkan sayur kenampakan fisik secara umum berbentuk tabung, antara buah dan sayur ada perbedaan, buah mempunyai rasa yang khas yaitu manis kecuali tomat karena tomat termasuk jenis sayuran, sedangkan sayuran memiliki rasa yang agak manis kadang ada yang pahit.

E. Sifat Fisik Umbi – umbian
a) Tabel data/ hasil pengamatan
No Nama bahan pangan Jenis pengamatan
Panjang (cm) Diameter (cm) Berat (gram) kekerasan Warna kulit Warna daging Warna irisan
1. Umbi kayu 9,6 6,8 100,5 Keras Coklat tua Putih Putih
2. Umbi jalar 10,5 3,6 75,8 Keras Coklat muda Putih Putih kecoklatan
3. Kentang 7,3 5,4 106 Keras Coklat muda Kuning Kuning tua

Gambaran secara umum, semua umbi keras dan warnanya pada coklat atau gelap dan mempunyai persamaan fisik yaitu keras. Setelah diiris daging umbi mengalami perubahan, karena adanya proses oksidasi yang dipengaruhi oleh enzim polifenol oksidase, sehingga yang asalnya warna daging itu puth, setelah diiris dan dibiarkan beberapa saat berubah menjadi kuning kecoklatan.
b) Gambar Umbi






Gambar 1. Ubi kayu/singkong Gambar 2. Ubi Jalar





Gbr 3. Kentang
F. Sifat Fisik Ikan
Tabel hasil pengamatan sifat fisik ikan
No Kelompok Ikan Jenis Pengamatan
Warna Mata Kulit Tekstur Sisik Insang aroma

1 Ikan Hidup Hitam putih Putih bening cerah dan tidak ada lendirnya Berwarna hitam putih Kulit merekat, tubuh elastic bila ditekan Kuat dan merekat pada tubuh ikan Berwar-na merah cerah Mengeluar-kan bau yang khas segar
2 Ikan Mati Hitam putih Bening/ cerah, tidak mengelu-arkan lendir Masih utuh, bercak hitam putih Dagingnya masig elastic bila ditekan Kuat merekat pada tubuh ikan Merah cerah Mengeluar-kan bau amis

Ikan merupakan salah satu sumber protein yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Bagian Daging ikan mengandung : air, protein dan lemak, juga mineral, vitamin, hormon, dan enzim, KH kecil. Kandungan bahan dalam ikan tergantung : umur, jenis kelamin, tempat hidup dan musim.
Bagian kepala : protein, lemak, kalsium, dipakai untuk pakan ternak, tepung ikan dan minyak. Bagian tulang dan sirip : kalsium fosfat (untuk tepung ikan). Struktur daging ikan : halus, mudah membusuk, bakteri mudah berkembang biak. Ikan masih hidup : enzim dalam pencernaan diatur oleh badan ikan, dan tetap aktif jika sudah mati. Terjadi proses autolisis yaitu penguraian jaringan yang berjalan dengan sendirinya setelah mati. Membedakan ikan hidup dan ikan mati sangatlah mudah, terutama kita dapat mencium bau amis yang terdapat dalam ikan itu sendiri, dan dapat juga dibedakan secara kasat mata dengan melihat insang (melihat kesegaran ikan). Kerusakan pada ikan ditandai dengan terjadinya perubahan warna, bau, tekstur dan terbentuknya lendir.
Bakteri yang mengakibatkan kerusakan ikan dipengaruhi oleh suhu penyimpanan ikan sehingga dapat menyebabkan ikan itu bau, dan pada akhirnya berpengaruh bagi yang mengkonsumsinya.

G. Klasifikasi bahan hasil pertanian berdasarkan pola respirasi
a. Tabel Hasil / Data Pengamatan

Nama bahan hasil pengamatan Kenampakan fisik
kematangan Warna Rasa Tekstur
Har ke 1 1 1 1
Pepaya tua ½ matang Kulit hijau tua, daging kuning kemerahan manis Kulit halus, daging berlembek dan berair
Pisang ½ matang Kulit kuning, dagingnya putih kekuningan manis Kulit halus, daging lembek dan lengket
Alpukat Matang Kulit hijau kecoklatan, daging hijau keputihan Tawar dan beraroma alpukat Kulit halus dan dagingnya empuk


Dari hasil pengamatan buah yang tergolong klimaterik adalah pepaya, pisang dan alpukat dan non klimaterik bahannya tidak ada. Buah yang cepat mengalami proses pematangan adalah papaya karena papaya ini megandung zat cair lebih banyak/ mengandung air lebih banyak ddan tentunya zat pematangannya lebih banyak.
Menurut pengalaman tentang cara mempercepat pematangan ialah
1. Buah ditempatkan pada tempat tertutup untuk memperoleh proses penguraian dalam tingkat pematangan.
2. Buah disimpan pada tempat yang suhunya tinggi
3. Buah dibungkus dengan kain yang tebal dengan tujuan agar supaya memperoleh suhu yag tinggi.
Buah non klimaterik jika dipanen saat masih mudah atau terlalu dini maka buah akan gagal mengalami pemasakan dan menimbulkan buah tersebut aakn rusak dan tidak cocok atau bermanfaat bagi manusia yang pada akhirnya mengkonsumsi dan tidak enak namun dari sini dapat dijelaskan bahwa tergantung dari jenis buah – buahan.








BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disesuaikan hasil kegiatan praktek maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Persamaan sifat – sifat fisik dari serealia
2. Kenampakan fisik secara umum elip/ kebulat – bulatan, sedangkan sayur kenampakan fisik secara umum berbentuk tabung
3. Adapun berbagi jenis bahan pangan yang mengalami perubahan setelah diamati yaitu dari warna, tekstur dan aroma tetapi perubahan tersebut tidak semuanya melainkan beberapa jenis bahan pangan saja.
4. semua umbi keras dan warnanya pada coklat atau gelap dan mempunyai persamaan fisik yaitu keras. Setelah diiris daging umbi mengalami perubahan
5. Gambaran umum dari sifat – sifat fisik serealia dan kacang – kacangan
6. Terjadi proses autolisis yaitu penguraian jaringan yang berjalan dengan sendirinya setelah mati
7. Dari hasil pengamatan buah yang tergolong klimaterik adalah papaya, pisang dan alpukat dan non klimaterik bahannya tidak ada

B. Saran
Dari hasil yang diperoleh setelah penulis mengamati berbagai bahan dari serealia dan kacang-kacangan dapat disarankan, bahwa dalam mengamati jenis bahan perlu persiapkan alat dan bahan yang sesuai dengan kriteria dan sesuai dengan ciri bahan tersebut.
Perlu adanya peningkatan ketrampilan khusunya bagi yang memberi, sehingga para penerima mampu memahami apa yang belum diketahui agar untuk selanjutnya dapat dikembangkan dimasyarakat nanti.